English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Selasa, 17 November 2009

Mie Lethek "Revolusi" asli Bantul

bukankelanakuliner.com
Jenis mie yang satu ini berwarna kecoklatan sehingga disebut "lethek" (bahasa jawa) atau kotor. Meski namanya lethek, makanan ini higienis dan memiliki rasa khas serta proses pembuatan secara tradisional.


Yasir Ferry seorang pengusaha mie lethek di Dusun Bendo RT 101 Trimurti, Srandakan, Bantul, meneruskan usaha keluarga turun-temurun. Usaha mie dirintis oleh Umar Bisyir Nahdi, kakek Yasir, sejak tahun 1940-an. Pada tahun 1972, perusahaan diteruskan oleh Ismed Bachir Saleh. Namun pada tahun 1985, usaha mie lethek berhenti karena Ismed meninggal dunia dan perusahaan tidak yang mampu meneruskan.

Pada tahun 2002, Yasir Ferry kembali membuka kembali usaha yang telah dirintis kakeknya. Berlatar belakang membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar yang biasa sebagai buruh penambang pasir di sungai.

Dengan pegawai sejumlah 30 orang, memprodiksi 1 ton mie lethek dalam sehari. Namun, produksinya tidak tentu, bisa 2 hari kerja selanjutnya libur sehari. Harga 1 kilogram mie Rp 6.600 sedangakan harga eceran per-pak Rp 33.000.

Pembuatan mie lethek ini cukup unik, menggunakan tenaga sapi untuk menggiling adonan mie. Berbahan baku tepung tapioka dari Lampung dan gaplek yang didatangkan dari Purworejo.

Yasir Ferry mnegaku pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Sri Boga Semarang dan Pameran di JEC.

Bila anda tertarik bisa menghubungi nomer telepon 0274-6576680, atau datang ke Dusun Bendo RT 101 Trimurti, Srandakan, Bantul 55762.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

pakar kuliner

bukan kuliner

HotelSenterPoin.com

Kuliner Bekasi

Kuliner-Kuliner

ProfilUsaha.com

Program Wisata Kuliner TV Tak Mendidik?

Memang menarik… menggiurkan… dan menggugah selera. Sering menyimak tayangannya, saya jadi punya analisis, pada dasarnya tayangan wisata kuliner di mungkin semua stasiun TV kurang mendidik, apa pasal? Betapa selera makan kita “dipermainkan” ketika kita melihat tayangan wisata kuliner di televisi. Kita jadi “kemecer” (air liur menetes karena selera makan kita dibangkitkan). Melihat langsung cara pengolahannya, cara makan yang sangat bernafsu serta ditambah komentar host yang seolah-olah makanan itu sangatlah menggiurkan…..Cukup itukah yang kita harapkan bersama?? [Read More...]