English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Selasa, 20 April 2010

AHA STEAK CEMPAKA PUTIH - KEMAYORAN

Bukan Murah Namanya, Kalau Tak Selezat di AHA Steak
Gak Lezat Rasanya, Kalau Tak Semurah di AHA Steak

Cempaka Putih - kelanakuliner.co.cc
Kebanyakan orang kita masih beranggapan bahwa makanan import pasti mahal. Sekarang yang kayak gitu sudah nggak berlaku lagi, demikian pendapat seorang rekan. Kata mahal memang identik dengan makanan-makanan ala barat atau Eropa. Contohnya, saat orang mendengar yang namanya steak pasti akan terbayang harganya yang tidak murah.

Biar lebih jelas, bagaimana seh sebenarnya pasar makanan ala eropa dan amrik ini di tengah masyarakat kelas menengah kota Jakarta, maka kelanakuliner mencoba menemui warung steak yang lumayan ngetop yakni AHA Steak di kawasan Cempaka Putih. Sebenarnya warung ini adalah cabang kedua, setelah warung pertamanya, AHA Steak Kemayoran. Namun karena janji ketemu dengan sang pemilik sudah dibuat di sini, wawancarapun diatur di tempat yang lumayan ramai dan cozy ini.

"Saat pertama kali kami buka di kawasan Kemayoran tahun 2004, di bekas bandara Kemayoran respon warga sekitar serta calon pelanggan agak berat," papar Freddy sang pemilik yang memulai usahanya setelah tahunan bekerja di beberapa foodcourt dan mall sebagai staf akunting. "Bahkan ada yang tanya, 'Steak itu apaan sih?' dan saya pun terkadang menahan tawa. Apalagi saat ada yang bertanya 'Kalau chicken itu apaan?'," ujar lelaki 36 tahun ini tentang usaha warung steaknya di lokasi pasar middle low ini.

Otomatis, Freddy pun bermain di segment pasar yang bukan saja terbatas kemampuan daya belinya tapi juga terbatas pengetahuannya tentang produk yang dia luncurkan. Terjadilah proses edukasi dan promosi yang lumayan panjang dan berat untuk memasuki pasar wilayah kemayoran. Ternyata Freddy dan rekannya berhasil. Terutama setelah melewati masa krisis tahun 2008.

"Sebenarnya krisis tahun 2008, adalah krisis tersendiri bagi Amerika Serikat, dan di negara Indonesia terutama banyak masyarakat kita tak merasakan dampaknya. Namun begitu peningkatan animo masyarakat terhadap produk yang kami pasarkan kian meningkat." ungkap Freddy lebih jauh, "Yah gak banyak lah pengaruhnya buat penjualan kami walau ada sedikit."

Keberhasilan Freddy dan rekannya membuka usaha warung makanan barat berupa steak dan burger serta menu makanan lainnya berkonsep kaki lima semakin terlihat apalagi setelah buka cabang di Cempaka Putih.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

pakar kuliner

bukan kuliner

HotelSenterPoin.com

Kuliner Bekasi

Kuliner-Kuliner

ProfilUsaha.com

Program Wisata Kuliner TV Tak Mendidik?

Memang menarik… menggiurkan… dan menggugah selera. Sering menyimak tayangannya, saya jadi punya analisis, pada dasarnya tayangan wisata kuliner di mungkin semua stasiun TV kurang mendidik, apa pasal? Betapa selera makan kita “dipermainkan” ketika kita melihat tayangan wisata kuliner di televisi. Kita jadi “kemecer” (air liur menetes karena selera makan kita dibangkitkan). Melihat langsung cara pengolahannya, cara makan yang sangat bernafsu serta ditambah komentar host yang seolah-olah makanan itu sangatlah menggiurkan…..Cukup itukah yang kita harapkan bersama?? [Read More...]