English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Selasa, 27 April 2010

Ayam Bakar Indarti (depan) kampus BSI Jatiwaringin

Ayam Kampus BSI yang Paling Murah di Jakarta!!!

TamanKuliner Kalimalang - kelanakuliner.co.cc
Kalau bukan karena nikmat dan lezatnya makanan, tak mungkin pelanggan datang kembali dan terus membeli sajian yang ada di rumah makan sederhana Ayam Bakar Indarti ini. Bayangkan saja semenjak membuka warung ayam bakar setelah kelahiran anak pertama kesayangannya, ibu Suginem bersama suami memfokuskan diri untuk lebih serius mengelola warungnya.
Dan kini anaknya, Indarti sudah duduk di semester empat di Universitas Setia Budi di luar kota. Semua berkat ketekunannya mengelola ayam bakar yang memang terkenal sangat lezat dan murah itu.

Walaupun dirinya mengaku menu nya mirip dengan menu ayam bakar khas Solo, tapi dia belajar langsung dari seorang temannya yang pernah bekerja di warung ayam bakar pak Kumis yang kini membuka usahanya di wilayah Lampung. Kemiripan bentuk dan rasanya tidaklah menyurutkan niatnya untuk tetap melanjutkan usahanya tersebut. Ayam Bakar Indarti yang dikelola bersama suaminya ini telah mengalami beragam peristiwa.

Mulai dari saat menempati lapangan kampus BSI Jatiwaringin yang pada saat itu belum dibeli oleh pihak manajemen BSI. "Saat itu kampus BSI belum didirikan, kami membuka warung Ayam Bakar beberapa saat setelah anak saya yang pertama Indarti dilahirkan," ungkapnya.

Kini dia pindah ke sebuah kontrakan tepat di depan Kampus BSI Jatiwaringin. Rumah Makan Sederhana Ayam Bakar Indarti berdiri bersamaan dengan semakin banyaknya warung makan dan kedai makan serta m ini resto lainnya di kawasan wisata kuliner Jatiwaringin itu.

Ketika ditanya bagaimana ibu Suginem bisa bertahan hingga kini, sang wanita yang selalu tersenyum ramah dan santun ini menyatakan, "Mungkin dari lokasi dan menu yang kami buat rasanya pas buat pelanggan." Sedangkan pengamatan kelanakuliner sendiri adalah karena porsinya. Satu porsi Ayam Bakar Indarti, ukurannya kira-kira sama dengan ayam goreng ala Kentucky yang berukuran jumbo.

Satu porsi ayam bakarnya bisa dimakan atau dinikmati untuk dua orang. Belum lagi rasanya yang sangat mirip dengan ayam kampung. Betul sekali, karena ayam yang dipakai adalah ayam negeri (broiler) maka wajar saja porsi ukuran lebih besar dibandingkan bila menggunakan ayam kampung. Otomatis harganya pun relatif murah. Seporsi kita hanya perlu merogoh kocek Rp 15.000,- komplit dengan nasi putih dan minuman teh manis.

Jangan heran pula bila kini dari sajian ayam bakarnya ibu Suginem telah menyekolahkan anak pertamanya Indarti ke bangku kuliah. Masalah rasa memang bisa dibandingkan, tapi masalah ketekunan dan kerja keras sepertinya hanya dimiliki oleh pengusaha yang sukses saja. Anda tertarik mencoba Ayam Bakar di warung sederhana ini? Silakan kunjungi Ayam Bakar Indarti depan kampus BSI Jatiwaringin. Dijamin Anda tak percaya dengan rasa lezat yang Anda nikmati adalah olahan ayam negeri buatan tangan seorang ibu dari kampung namun penuh dengan cinta. Untuk reservasi hubungi di nomor 081385386583

Sidik Rizal - dobeldobel.co.cc - kotabekasihotnews.blogspot.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

15.000 msih dpet kembali lho

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

pakar kuliner

bukan kuliner

HotelSenterPoin.com

Kuliner Bekasi

Kuliner-Kuliner

ProfilUsaha.com

Program Wisata Kuliner TV Tak Mendidik?

Memang menarik… menggiurkan… dan menggugah selera. Sering menyimak tayangannya, saya jadi punya analisis, pada dasarnya tayangan wisata kuliner di mungkin semua stasiun TV kurang mendidik, apa pasal? Betapa selera makan kita “dipermainkan” ketika kita melihat tayangan wisata kuliner di televisi. Kita jadi “kemecer” (air liur menetes karena selera makan kita dibangkitkan). Melihat langsung cara pengolahannya, cara makan yang sangat bernafsu serta ditambah komentar host yang seolah-olah makanan itu sangatlah menggiurkan…..Cukup itukah yang kita harapkan bersama?? [Read More...]