English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Kamis, 30 September 2010

Rahasia Dapur Pecel Lele Lela Kalimalang

Sedikitnya 150 ekor Lele yang Dimasak per Hari
(Seandainya si Teroris Bom Sepeda mampir di Pecel Lele Lela?)

Kalimalang, bukankelanakuliner.com
SAAT Kalimalang lagi ribut dan heboh dengan Bom Sepeda yang dilakukan orang yang dianggap penyebar teror (bisa disebut teroris dong!?), kulinerkuliner.com malah asyik meliput isi dapur resto sederhana Pecel Lele Lela. Hmmmm bukan coba mau beda dari yang lain, cuma kebetulan aja ada janjian sama kolega untuk ketemuan dengannya di Pecel Lele Lela. Barangkali si kolega mau tahu apa dampaknya dari peristiwa bom sepeda di Kalimalang yang terjadi (29/9) terhadap kunjungan resto ini.

Ternyata tetap saja tempat ini ramai seperti tak ada matinya. Hmmmm... boleh lah untuk sebuah tempat gaul yang sudah punya 24 cabang terwaralaba ini.  Peristiwa heboh bom sang teroris "miskin" nggak punya modal kecuali sepeda butut ini memang seharusnya dapat perhatian khusus para kuli flashdisk seperti saya, tapi kenyataannya saya malah miris karena masih adanya orang yang tak berfikir bijak dan lebih jauh dalam hal pemahaman agamanya tentang arti "jihad" yang sesungguhnya. Saya malah curiga.... jangan-jangan si pelaku bom naas ini memang tak pernah mendalami pelajaran agama lebih dari separo umur hidupnya dan tentunya dia nggak suka sama pecel lele Lela. Loh kok gitu?

 

Lah iya lah kalo dia suka sama Pecel Lele Lela, pasti kan dia sewaktu naik sepeda dari arah Cawang mau ke arah pos polisi Caman di dekat terminal Sumber Arta itu mampir dulu ke Pecel Lele Lela. Kalau dia mampir dan mencoba menunya pecel lele Lela yang reguler aja deh, pasti nggak jadi mau "bunuh diri" atau meledakkan bom sepedanya, karena alasan belum mau mati sebelum bisa menikmati kelezatan dari semua menu pecel lele yang gak akan habis dalam waktu sehari ini. Hihihihi ide gila....!



Gimana si "teroris nggak jelas" ini bisa membatalkan niat? (Belum dapat dipastikan dari kelompok mana, tapi yang jelas menurut penilaian pribadi saya, dia nggak punya kelompok karena melihat "permodalan" bom rakitannya yang terlalu sederhana dan "miskin" tanpa sponsor serta kerjanya yang non-profesional alias amatiran). Kalau saja dia mampir dan singgah sejenak untuk menyantap salah satu menu sajian Pecel Lele Lela pastinya dirinya sudah terdeteksi sejak awal. Kebetulan di Saung Blessing dimana Pecel Lele Lela menyewa tempat ini ada anjing penjaganya yang "suka" sekali mengendus kendaraan para tamu (malah kadang suka ngencingin... hehehehe). Pastinya si anjing itu akan mencium sepeda yang membawa bom dan berbau "niat ngebom" pemiliknya. Dan mas Teroris itu nggak jadi lah melanjutkan niatnya "ngebom" karena sepeda bomnya kan kena dikencingi sang anjing sehingga kena najis... Kalau sudah begini bisa batal kan niat sucinya untuk "berperang"? Iya nggak seh?

Ahhhh... daripada berandai-andai yang nggak jelas, mendingan kita lanjutin melihat  isi dapurnya pecel lele Lela yang konon penuh dengan aroma gorengan lele yang tak ada habisnya mulai dari pagi hingga malam ini. Mau tahu? Sebelumnya saya harus minta izin dulu sama yang mbaurekso di warung Lele Lela Kalimalang ini. Setelah permit diberikan ya udah... saya langsung aja menerobos masuk ke dapur Lele Lela yang dari dulu sudah ingin saya terobos tapi baru bisa kesampaian sekarang. Majuuuuuuuuuuuuuuu.... Serbuuuuuuu!


Alhamdulillah akhirnya saya bisa mereka setiap peristiwa pembantaian seru di dalam dapur utama Pecel Lele Lela Kalimalang. Di tempat itu sedikitnya ada lebih dari 150 ekor lele yang "dibunuh" dan dibumigosongkan di penggorengan untuk dijadikan santapan lezat para pelanggan serta pengunjungnya. Dan diluar dugaan saya, ternyata tidak ada sama sekali mesin penggorengan ajaib yang bisa menyiapkan seratus menu lele goreng seperti yang pernah saya bayangkan. Semuanya adalah penggorengan biasa yang konvensional dan tentunya bikin hidung saya kembang kempis mencium aroma gurihnya gorengan lele. Masya Allah enak juga yah dapurnya. Jadi mendadak punya cita-cita kepengen jadi koki masak Pecel Lele Lela... hehehehe!

Kalau dapurnya aja seperti itu ramainya, berarti ramainya tamu sudah bisa diperkirakan dong? Ya seramai dapurnya lah! Itu pasti. Lihat aja deh semuanya dalam rekaman video "konyol" kulinerkuliner.com

Melihat semua isi dapur dan ramainya pengunjung Pecel Lele Lela Kalimalang, mungkin Anda tertarik untuk buka waralaba Pecel Lele Lela atau hanya sekedar ingin mencicipi gurih dan nikmatnya ikan lele yang dibikin pecel meski bumbunya nggak selalu pecel. Malah ada yang bumbu saus padang, bumbu sambal rica-rica, saus lada hitam dan juga ada juga fillet lele yang yummy. Pokoknya cuman di sini Anda bisa menikmati sensasi makan lele dan bisa gratis ketemu saya Sidik Rizal, bukankelanakuliner.com.... hahahaha!

Mau kerjasama waralaba Pecel Lele Lela, silakan hubungi (021) 9346.1965 atau (021)WEB.RIZAL atau (021) 932.74925 langsung dengan marketing officernya.

Sidik Rizal - kulinerkuliner.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

pakar kuliner

bukan kuliner

HotelSenterPoin.com

Kuliner Bekasi

Kuliner-Kuliner

ProfilUsaha.com

Program Wisata Kuliner TV Tak Mendidik?

Memang menarik… menggiurkan… dan menggugah selera. Sering menyimak tayangannya, saya jadi punya analisis, pada dasarnya tayangan wisata kuliner di mungkin semua stasiun TV kurang mendidik, apa pasal? Betapa selera makan kita “dipermainkan” ketika kita melihat tayangan wisata kuliner di televisi. Kita jadi “kemecer” (air liur menetes karena selera makan kita dibangkitkan). Melihat langsung cara pengolahannya, cara makan yang sangat bernafsu serta ditambah komentar host yang seolah-olah makanan itu sangatlah menggiurkan…..Cukup itukah yang kita harapkan bersama?? [Read More...]