English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Informasi berita tentang wisata kuliner di seluruh Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Sabtu, 08 Oktober 2011

Tempe Resto Komsen Jatiasih

Ada 17 Cara Baru Menikmati Sajian Serba Tempe
Mau Coba Tempe Goreng Pasir Plus Asam-Asam Iga Sapi Daun Kedondong?

MAU COBA JUS TEMPE SEGAR MENYEHATKAN!???

Kreativitas yang tak pernah berhenti dalam setiap usaha apapun, termasuk usaha kuliner sudah merupakan satu keunggulan tersendiri manusia modern dalam merebut perhatian publik, sehingga keberhasilan suatu pemasaran produk kadang sangat bergantung padanya.

Meski tidak selalu berhasil, namun kreativitas pastinya tak boleh statis dan tidak mengikuti apa keinginan serta kebutuhan pasar. Intinya, bagaimana menciptakan apa yang dibutuhkan konsumen terkadang lebih penting daripada sekadar memasarkan produk atau jasa yang bisa dibuat.



Bukan Kelana Kuliner kali ini menyoroti sebuah usaha resto yang mengangkat makanan populer rakyat yang mulai naik daun diminati semua kalangan, padahal dulunya identik dengan makanan rakyat jelata. Sama seperti halnya musik dangdut di era tahun 70 hingga 80-an, dimana populer sekali istilah kurang sedap di telinga bila disebut keduanya, musik dangdut atau makanan dari tempe. Sampai ada istilah, generasi tempe sama dengan generasi tak berkualitas.

Namun setelah berkembangnya ilmu pengetahuan populer dan jaman keterbukaan di segala bidang, maka semua orang kini sudah tidak lagi memandang rendah tempe ataupun tahu dengan sebelah mata, sama seperti halnya dengan musik dangdut yang naik kelas. Kini tempe hampir pernah ada di setiap meja makan rumah orang Indonesia.


Siapa yang tak kenal dengan tempe goreng, bacem tempe, kering tempe atau tempe mendoan, pokoknya banyak sekali olahan masakan yang bisa dibuat dari tempe.

Namun dari sekian banyak sjian yang menjadi menu andalan Tempe Resto, maka makanan seperti Tempe Goreng Pasir dan Tempe Gordon Blue yang menjadi pilihan kulinerkuliner kali ini. Bukan saja karena kedengarannya yang agak aneh, tapi juga termasuk sajian paling disuka pelanggan. Sedangkan pilihan minuman jatuh pada Jus Tempe... Huwaduh? Aneh kan tempe dibikin jadi juice!?

Meskipun kebayang kayak susu kedelai, tapi tempe yang sejatinya adalah kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe kemudian dijadikan jus.... hmmm pasti lezat dan menyegarkan terasa di lidah. Belu lagi kalau mau mencoba Sate Tempe... hmmmm semakin menggoda saja ya?


Kalau semua makanan dan minuman dibuat dari bahan tempe, kenapa nggak semuanya aja sekalian dibuat dari tempe bukan? Nasinya dibuat dari nasi tempe atau nasi kedelai, kemudian sayurnya ya sop tempe atau apalah...

Sang pemilik yang juga berprofesi sebagai optician dan memiliki toko kacamata ini, memang telah mempersiapkan sedikitnya ada 17 resep dalam menu pilihannya dan 70 resep simpanan yang akan dikeluarkan nantinya. Meski sekarang baru beberapa saja yang dikeluarkan, tapi dia siap untuk menyajikan bila diminta langsung untuk resep khusus.

Kayaknya nggak afdhol kalau kita nggak nyobain langsung setiap sajian yang ada di Tempe Resto ini, bukan?
dikrizal - wisatakulinerbekasi.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

pakar kuliner

bukan kuliner

HotelSenterPoin.com

Kuliner Bekasi

Kuliner-Kuliner

ProfilUsaha.com

Program Wisata Kuliner TV Tak Mendidik?

Memang menarik… menggiurkan… dan menggugah selera. Sering menyimak tayangannya, saya jadi punya analisis, pada dasarnya tayangan wisata kuliner di mungkin semua stasiun TV kurang mendidik, apa pasal? Betapa selera makan kita “dipermainkan” ketika kita melihat tayangan wisata kuliner di televisi. Kita jadi “kemecer” (air liur menetes karena selera makan kita dibangkitkan). Melihat langsung cara pengolahannya, cara makan yang sangat bernafsu serta ditambah komentar host yang seolah-olah makanan itu sangatlah menggiurkan…..Cukup itukah yang kita harapkan bersama?? [Read More...]